Melihat Abigail lomba, Mama jadi teringat saat masih kecil,Mama juga bersemangat mengikuti lomba, apalagi Mama sering menjadi juara, rasanya senang sekali. Mendapat banyak kado dan penasaran isinya. Sampai-sampai panitia hampir bosan melihat Mama, karena di setiap lomba pasti ada nama Mama sebagai pemenangnya. Entah juara 1, juara 2, ataupun juara 3.
Kembali ke Abigail, lawan-lawan Abigail ketika lomba bukan anak TK, tapi anak-anak SD. Walaupun demikian, tidak membuat Abigail menjadi kecil hati. Abigail tetap semangat mengikuti lomba. Mama juga hanya ingin melatih Abigail supaya mempunyai semangat juang dan ingin mengajarkan Abigail bahwa menang atau kalah, itu biasa. Jangan menangis ketika kalah dan jangan sombong ketika menang.
Perlombaan pertama membawa kelereng dengan sendok. Di lomba ini, Abigail harus menyerah di penyisihan pertama (hehehe, seperti pertandingan bulutangkis). Otomatis Abigail gugur. Lomba kedua memasukkan pensil ke dalam botol. Penyisihan pertama Abigail menang, lanjut ke babak selanjutnya. Penyisihan selanjutnya, pensil Abigail masuk hampir bersamaan dengan lawan-lawannya. Jadi keputusan juri yang berlaku di sini. Tenyata, pensil Abigail masuk lebih dahulu dan dinyatakan menang, juara 1.