25 Okt 2014

Asyiknya tahun ini ayah berkesempatan mengikuti family gathering, dari perusahaan tempat ayah bekerja, dua kali. Yang pertama bulan Mei kami pergi ke The Jungle Bogor. Sedangkan hari ini kami pergi ke Trans Studio Bandung. Kami menyebutnya piknik.

Abigail selalu antusias bila piknik. Sama seperti mama ketika kecil, bila tau mau pergi jalan-jalan atau rekreasi, mama selalu tidak bisa tidur pada malam harinya. Menunggu tidak sabar ingin segera tiba hari H.



Kebanyakan saat akan pergi piknik, kami pergi sekitar jam 5.30 WIBB. Masih tercium aroma tanah atau pohon yang basah akibat embun pagi. Ternyata Abigail juga merasakan seperti itu, sehingga ketika bangun pagi dan langsug keluar rumah, Abigail berkomentar, "Kita kaya mau pergi ya Ma? Baunya kaya gini". :-D

Berangkat dari kantor ayah jam 6.30, tiba di Bandung sekitar jam 11.30. Tidak ingin membuang waktu, setelah mendapat tiket masuk, kami segera masuk ke arena Trans Studio dan mulai bermain. Dimulai dari wahana Arena Anak, Abigail mulai bermain perahu-perahuan dilanjut komidi putar lalu kereta. Semua arena bermain ada batas tinggi minimal dan maksimalnya. Beruntung mainan yang ingin dicoba,  Abigail lolos seleksi.

Di satu pojok arena bermain, ada arena mewarnai kaos. Harganya 85 ribu untuk sekali mewarnai. Hasil karya berupa kaos bisa kita bawa pulang. Gambar yang dipilih adalah doraemon. Cukup lama Abigail berkutat di sini. Sebenarnya sayang juga waktu banyak dihabiskan disini karena masih banyak arena bermain yang lain belum dicoba. Namaun Ayah bilang tak apa-apa asal Abigail senang.

Setelah puas bermain di Arena Anak, Abigail mulai mencoba bermain di wahana yang lain. seperti naik kapal gantung (mama lupa namanya), mobil balap, film 4 dimensi. Dari kesmuanya itu, yang menarik adalah film 4 dimensi. Walaupun sebelumnya Abigail pernah menonton film 4 dimensi di TMII tapi nonton film 4 dimensi di Trans Studio ini lebih berkesan karena menurut Abigail lebih nyata efeknya.

Semakin sore, pengunjung semakin banyak dan antrian di setiap wahana semakin panjang. Tidak terasa jam sudah menunjukaan pukul 4 sore. Tiba waktunya kembali ke bus. Saat akan keluar ternyata ada suguhan menarik, Parade Lampu. Sayang sekali bila dilewatkan, maka sebelum keluar. kami menonton dahulu. Orang-orang menggunakan pakaian dengan aksesoris lampu di seluruh tubuhnya. Penari-penari dengan menggunakan pakaian putri dan pangeran dengan lihainya kesana kemari menggunakan sepatu roda. Mobil-mobil dihias sedemikian rupa menjadi kereta kuda, binatang-binatang. Beruntung kami belum keluar tepat jam 4 sore.

Jam 5 sore kami pulang menuju ke Jakarta. Mampir sebentar membeli oleh-oleh di toko oleh-oleh. Sampai di rumah tepat jam 12 malam. Capek tapi senang.