14 Apr 2012


LG Indonesia secara terus-menerus meluncurkan produk terbaru guna memantapkan penguasaannya di pasar televisi tiga dimensi (3D). Tahun ini, vendor asal Korea Selatan itu akan memasukkan televisi 3D berteknologi organic light emitting diode (OLED) pertama ke Indonesia.

Televisi 3D berseri LG EM9600 ini memiliki sejumlah keunggulan dibanding teknologi yang ada di TV LCD atau LED. Berkat teknologi OLED, LG EM9600 dengan bentang layar 55 inci ini mampu mengkonsumsi listrik lebih rendah dibanding LCD dan LED.


"Kami akan menjadi yang terdepan dalam mengusung teknologi mutakhir," kata Marketing Director Eric Setiadi dalam LG New Product Launching 2012, di Hotel Pullman, Central Park, Jakarta, Kamis, 12 April 2012.

OLED merupakan teknologi layar yang dikembangkan oleh LG dan mampu memangkas ketebalan televisi.

LG EM9600, yang mendapat penghargaan sebagai Best of Show pada Consumer Electronics Show 2012, memiliki ketebalan hanya 4 milimeter atau setara dengan tumpukan tiga kartu kredit.

"Ini menjadi yang paling tipis di dunia," kata Product Marketing LG Indonesia, Terry Putera, dalam acara yang sama.

Terry mengatakan teknologi OLED merupakan tingkatan selanjutnya setelah TV LCD dan LED. Dengan menggunakan layar OLED, pergeseran posisi menonton tidak akan mengubah ketajaman warna.

Televisi 3D LG EM9600 ini mempunyai kecepatan respons hingga seratus kali lebih cepat hingga 0,02 milisecond. Kecepatan LCD dan LED 2-4 milisecond. Dengan kecepatan tersebut gambar tidak akan terdistorsi seperti kabur, termasuk untuk gambar obyek yang bergerak cepat.

Televisi yang berbobot 7,5 kilogram ini rencananya akan masuk ke pasar Indonesia pada Oktober nanti.

Meskipun mengusung teknologi termutakhir, LG Indonesia tidak memasang target yang muluk-muluk atas TV LG EM9600 ini. Sebab, harga televisi ini akan setara dengan satu mobil Kijang Inova. "Jadi ini sama dengan Kijang Inova yang dipasang di tembok," kata Eric. Eric mengatakan kemungkinan hanya ada beberapa orang saja yang mungkin akan membeli televisi ini.

LG EM9600 ini akan diimpor secara utuh ke Indonesia. "Di sini teknologinya belum ada, packagingnya juga harus hati-hati," katanya.